Suntikan Vitamin C

ada artikel yang berkaitan dgn vitamin C,


Artikel:

Suntikan vitamin C sudah banyak digunakan di Indonesia. Untuk vitamin E yang juga bermanfaat untuk kesehatan kulit, lebih efektif dimanfaatkan dalam bentuk oles atau perawatan luar.

Hasil suntikan vitamin C tidak instan dan pada tiap orang pasti berbeda. Untuk mendapatkan khasiat optimal, suntikan harus dilakukan secara teratur. Tiga kali suntikan vitamin C sudah menampakkan hasil dalam mengatasi jerawat yang parah. Demikian juga untuk kasus eksim, bisa cepat sembuh dan tak kambuh lagi. Kulit yang kering dan kusam akan berubah cerah serta lembab.

Relatif aman bagi siapa saja, asal dikonsumsi sesuai kebutuhan. Dokter akan memberi suntikan berdasarkan indikasi. Akan dilihat apakah pasien baru pulih dari sakit, punya masalah kulit seperti eksim atau jerawat. Suntikan ini memang tidak boleh dilakukan secara sembarangan atau tanpa konsultasi dokter.

Orang yang kulitnya sehat, meski warnanya tidak putih, tak perlu suntik vitamin C. Terlebih jika tidak punya masalah kesehatan dan pola hidupnya sudah baik.

Tak ada persyaratan khusus untuk mendapatkan suntik vitamin C. Biasanya dosis yang diberikan 1-2 gram, sesuai kondisi pasien. Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 1-2 gram per hari bagi orang dewasa dapat membantu melemahkan kerja bakteri. Efek kerja vitamin lewat suntikan memang lebih cepat karena langsung masuk pembuluh darah dan terdistribusi ke organ tubuh. Proses regenerasi sel misalnya, akan berlangsung dengan segera.

Eksim, jerawat, flek-flek hitam, dan kulit keriput dapat segera teratasi dengan suntik vitamin C. Bila Anda baru sembuh dari sakit, punya aktivitas tinggi, gaya hidup buruk, atau ingin memiliki kulit yang cerah dan bersih, juga bisa mendapatkan suntikan ini. Suntikan ini biasanya dilakukan pada lengan.

Secara medis wanita hamil dan menyusui lebih banyak memerlukan vitamin C. Namun, sejauh ini pemanfaatan suntik vitamin C tidak direkomendasikan.

Suntik vitamin C biasanya diberikan sekali seminggu selama sebulan. Dapat juga dilakukan sebulan sekali atau sesekali saja, sesuai kebutuhan.

Biaya suntik vitamin C bervariasi, sekitar Rp 100 - 200 ribu sekali suntik. Harga ini disesuaikan dengan kombinasinya, seperti pemakaian pelembab (moisturizer) atau zat tertentu untuk proses perawatan kulit.

Meski relatif aman, proses pemberian suntik vitamin C tidak boleh sembarangan. Selain harus dilakukan oleh dokter ahli, juga harus melalui proses screening atau pemeriksaan medis dan wawancara.

�Hal ini harus dilakukan untuk menekan risiko efek samping, sekaligus demi mendapatkan manfaat secara maksimal. Sejauh ini tidak ada efek samping yang serius. Tapi, seseorang harus dipastikan tidak alergi jenis vitamin tertentu, terutama vitamin C, dan tidak memiliki masalah dengan sistem metabolisme, seperti gangguan fungsi ginjal,�� katanya mengingatkan.

Ia juga menegaskan, suntikan ini bisa menjadi salah satu alternatif memasok vitamin C ke dalam tubuh. Namun, pengguna suntikan vitamin C juga harus tetap menjalankan pola makan sehat seimbang, termasuk menjaga asupan vitamin C alami dari sumber makanan terbaik.

Kunci mendapatkan kecukupan vitamin C secara ideal adalah mengonsumsinya lebih sering agar vitamin ini bertahan lebih lama di dalam tubuh. Asupan dalam jumlah kecil beberapa kali sehari, terbukti lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan tubuh.

Bikin Cerah, Bukan Putih

Vitamin C berjasa bagi kulit lewat dua cara utama. Ia bertindak sebagai antioksidan dan membantu pembentukan kolagen. Sebagai antioksidan, vitamin C membentuk dan memperbaiki jaringan kulit rusak akibat radikal bebas.

Cara radikal bebas merusak sel-sel tubuh sama dengan proses oksigen menyebabkan kertas berubah warna menjadi kuning atau mentega menjadi tengik. �Pada kulit, oksidan menimbulkan kerusakan dan proses penuaan. Akibatnya, kulit cepat keriput,� kata Dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK, staf pengajar di FKUI ini.

Fungsi utama vitamin C di sini adalah menghambat proses penuaan dini dan menghaluskan kerut. Pasokan vitamin C sebagai antioksidan akan menghambat kerja enzim tirosinase, yang bertugas membantu pembentukan pigmen di kulit. Meski pembentukan pigmen tetap terjadi, warnanya lebih pucat. Karena itu, kulit akan tampak lebih putih.

Glutation membersihkan radikal bebas berbahaya pada makanan berlemak. Vitamin C dan selenium dapat meningkatkan kadar glutation dalam tubuh.

Kecukupan vitamin C akan membantu pembentukan kolagen atau senyawa berisi asam amino mirip lem pengikat sel. "Zat perekat" ini menjadi bagian susunan utama jaringan penghubung seperti kulit, tulang, dan ikatan sendi tulang. Kolagen menjaga kekenyalan dan kelenturan kulit dengan bantuan vitamin C. Juga untuk mendukung berlangsungnya proses yang memungkinkan molekul mencapai bentuk terbaiknya (hydroxylation). Tugas vitamin C pula untuk menjaga kolagen dari risiko cepat rusak dan lemah.

Menambahkan vitamin C pada biakan sel kulit (fibroblast) secara dramatis akan meningkatkan pelekatan kolagen. Jadi, ketika vitamin C diberikan secara memadai pada sel kulit, ada kesempatan baik untuk mengurangi kerutan dan meningkatkan kehalusan permukaan kulit. Inilah yang dimaksudkan sebagai peremajaan kulit karena kulit memang tampak lebih muda dan cerah. Orang pun menilainya lebih putih.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal suntik vitamin C, tambah Dr. Tina, orang harus tetap memperhatikan konsumsi makanan dan bergaya hidup sehat, antara lain dengan cara:

Menghindari makanan berlemak tinggi, atau yang mengandung zat pengawet, pewarna, dan penyedap rasa. Pola makan yang tidak sehat dapat memicu terjadinya kerusakan kulit, misalnya jadi berminyak dan timbul bercak.

Meski terasa klasik, kuncinya tetap mengonsumsi makanan secara seimbang. Ingat, kekurangan vitamin atau mineral tertentu bisa menyebabkan kerusakan kulit. Manfaatkan suplemen untuk kulit, termasuk suntik vitamin C, bila benar-benar memerlukan.

Membatasi konsumsi alkohol, kopi, dan teh. Bila berlebihan, jenis minuman tersebut dapat mempertinggi keasaman tubuh dan menimbulkan dehidrasi. Hal itu tentu tidak menguntungkan bagi kesehatan. Sebaiknya setiap hari minum air putih atau jus buah, yang berguna untuk mengeluarkan zat sisa dari tubuh dan membuat sel kulit tetap sehat.

Minumlah 8-10 gelas (2-2,5 liter) air putih dalam sehari. Banyak orang baru minum bila haus. Padahal, haus bukan satu-satunya tanda tubuh perlu air. Kuah sayur atau jus jangan dimasukkan sebagai konsumsi minuman. Jumlah itu perlu ditambah jika seseorang banyak berolahraga atau berada di daerah beriklim panas. Bila terus-menerus kurang mengonsumsi air putih, kulit menjadi pucat, layu, dan tidak segar. Cara termudah adalah meneguk segelas air putih begitu bangun pagi, lanjutkan secara teratur sepanjang hari dan segelas lagi sebelum tidur.

Jangan lupa beristirahat yang cukup dan mengendalikan stres. Perasaan tenang dan rileks akan membantu memperlambat proses penuaan.